Sujud Sahwi

 1. Pengertian Sujud Sahwi

Sujud sahwi adalah sujud yang dilakukan karena seseorang lupa atau meninggalkan sunah ab'ad, kekurangan rakaat atau kelebihan rakaat, maupun ragu-ragu tentang jumlah rakaat dalam shalat.


Sujud sahwi dapat dilaksanakan sebelum maupun sesudah salam dengan membaca zikir dan doa yang dibaca yang sama seperti sujud dalam salat.
 
Para ulama mazhab sepakat mengenai disyariatkannya sujud sahwi. Di antara dalil yang menunjukkan pensyariatannya adalah hadis Nabi Muhammad SAW. berikut.
 

sujud sahwi-hadits1
 
Attinya: Apabila salah seorang dari kalian ragu dalam shalatnya, dan tidak mengetehui berapa rakaat dia shalat, tiga ataukah empat rakaat maka buanglah keraguan, dan  ambilah yang yakin. Kemudian sujudlah dua kali sebelum salam. Jika ternyata dia shalat lima rakaat, maka sujudnya telah menggenapkan shalatnya. Lalu jika ternyata salatnya  memang empat rakaat, maka sujudnya itu adalah sebagai  penghinaan bagi syetan. " (H.R. Muslim)
 

2. Hukum Sujud Sahwi

Hukum sujud sahwi adalah sunah. Sujud sahwi wajib bagi seorang makmum yang imamnya melakukan sujud sahwi.

Dalam situasi ini maka wajib bagi makmum untuk  sujud sahwi karena mengikuti imam. Apabila tidak melakukan secara sengaja maka batal shalatnya dan wajib mengulangi shalatnya apabila makmum tidak berniat mufaraqah (pisah dari imam) sebelum imam melakukan sujud sahwi.
 
Apabila imam tidak melakukan sujud sahwi, maka makmum tidak wajib sujud sahwi, karena sujud sahwi hukumnya sunah.  
 
Sujud sahwi hukumnya sunnah bagi imam atau bagi orang yang salat sendirian (munfarid) atau tidak berjamaah.

Orang yang tidak melalukan sujud sahwi, baik salat berjamaah atau salat sendirian, hukumnya tidak apa-apa dan shalatnya tidak batal.
 

Ketentuan Sujud Sahwi

Terdapat beberapa sebab dilakukannya sujud sahwi dalam shalat, yaitu sebagai berikut:
 

1. Karena adanya kekurangan

Jika lupa melakukan satu rakaat atau lebih (misalnya baru melakukan dua rakaat shalat Zuhur, namun sudah salam ketika itu), maka hendaklah ia tambah kekurangan rakaat ketika ia ingat. Kemudian hendaklah ia melakukan sujud sahwi sesudah salam.
 

2. Meninggalkan tasyahud awal

a. Jika meninggalkan tasyahud awal atau qunut subuh, lalu mampu untuk kembali melakukannya dan ia belum beranjak dari tempatnya, maka hendaklah ia melakukannya. Pada saat itu tidak ada kewajiban sujud sahwi.
 

b. Jika ia meninggalkan tasyahud awal atau qunut subuh, ia mengingatnya setelah beranjak dari tempatnya dan setelah sampai pada rukun sesudahnya, maka ia tidak   perlu kembali melakukan wajib shalat tadi, ia terus melanjutkan shalatnya. Pada saat ini, ia tutup kekurangan tadi dengan sujud sahwi. Tentang wajib shalat ini Rasulullah SAW. bersabda:
sujud sahwi-hadits-2

Artinya: ”Jika salah seorang dari kalian berdiri dari rakaat kedua (lupa tasyahud awwal) dan belum tegak berdirinya, maka hendaknya ia duduk. Tetapi jika telah tegak, maka  janganlah ia duduk (kembali). Namun hendaklah ia sujud sahwi dengan dua kali sujud. ”
(H.R. Ibnu Majah dan Ahmad)

3. Karena adanya penambahan    

a. Jika seseorang lupa sehingga menambah satu rakaat atau lebih, lalu ia mengingatnya di tengah-tengah tambahan rakaat tadi, hendaklah ia langsung duduk, lalu tasyahud akhir, kemudian salam. Kemudian setelah itu, ia melakukan sujud sahwi sesudah salam.
 
b. Jika ia ingat adanya tambahan rakaat setelah selesal salam (setelah shalat selesai), maka ia sujud ketika ia ingat, kemudian ia salam. Dalam hadits Ibnu Mas'ud,

sujud-sahwi

Artinya: "Rasulullah SAW. pernah melakukan shalat dzuhur lima rakaat, lalu ada yang  menanyakan kepada beliau, "Apakah engkau menambah dalam shalat?" Beliau pun menjawab, "Memangnya apa yang terjadi?" Orang tadi berkata, "Engkau shalat lima rakaat. "  Setelah itu Nabi SAW. sujud dua kali setelah ia salam tadi. (H.R. Bukhari dan Muslim).

4. Karena adanya keraguan

a. Jika ia ragu-ragu, semisal ragu telah shalat tiga atau empat rakaat, kemudian ia mengingat dan bisa menguatkan di antara keragu-raguan tadi, maka ia pilih yang ia anggap yakin. Kemudian, ia melakukan sujud sahwi sesudah salam.  
 
b. Jika ia ragu-ragu, semisal ragu telah salat tiga atau empat rakaat, dan saat itu ia tidak bisa menguatkan di antara keragu-raguan tadi, maka ia pilih yang ia yakin (yaitu yang paling sedikit). Kemudian, ia nantinya akan melakukan sujud sahwi sebelum salam. 

sujud sahwi hadits

Artinya: "Jika salah seorang dari kalian merasa ragu dalam salatnya hingga tidak tahu satu  rakaat atau dua rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaknya ia hitung satu rakaat. Jika tidak tahu dua atau tiga rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia hitung dua rakaat Dan jika tidak tahu tiga atau empat rakaat yang telah ia kerjakan, maka hendaklah ia hitung tiga rakaat. Setelah itu sujud dua kali sebelum salam. " (H.R. Tirmizi) .
 
Yang perlu diperhatikan, seseorang tidak perlu memerhatikan keragu-raguan dalam ibadah pada tiga keadaan, yaitu sebagai berikut.
 

  • Jika hanya sekedar was-was yang tidak ada hakikatnya.
  • Jika seseorang melakukan suatu ibadah selalu dilingkupi keragu-raguan, maka pada saat ini keragu-raguannya tidak perlu ia perhatikan.
  • Jika keraguan-raguannya setelah selesai ibadah, maka tidak perlu diperhatikan selama itu bukan sesuatu yang yakin.

 

Tata Cara Sujud Sahwi

Sujud sahwi dilakukan dengan dua kali sujud di akhir shalat, sebelum atau sesudah salam. Ketika ingin sujud disyariatkan untuk mengucapkan takbir "Allahu akbar", begitu pula ketika ingin bangkit dari sujud disyariatkan untuk bertakbir.

1. Sebelum Salam

Cara melakukan sujud sahwi sebelum salam dijelaskan dalam hadis dari 'Abdullah bin Buhainah berikut ini:

sujud sahwi hadits Abdullah bin Buhainah

Artinya:  "Setelah beliau menyempurnakan salatnya, beliau sujud dua kali. Ketika itu beliau bertakbir pada setiap akan sujud dalam posisi duduk. Beliau Iakukan sujud sahwi ini sebelum
salam." (H.R. Bukhari dan Muslim)
 
Sujud sahwi dilaksanakan apabila terdapat kesalahan, kelupaan atau keragu-raguan dalam shalat. Sujud dilakukan setelah membaca tasyahud akhir sebelum salam, langkah langkahnya yaitu:

  • Berdiri takbiratul ihram,
  • Sujud sahwi dengan membaca bacaan sujud sahwi 3x (kali),
  • Duduk iftirasyi,
  • Sujud sahwi lagi dengan bacaan yang sama,
  • Duduk tawaruk kemudian salam.

2. Sesudah Salam

Cara melakukan sujud sahwi sesudah salam dijelaskan dalam hadis dari Abu Hurairah, sebagai berikut.

sujud sahwi hadits Abu Hurairah
Artinya: "Lalu beliau shalat dua rakaat lagi (yang tertinggal),  kemudian beliau salam. Sesudah itu beliau bertakbir, lalu bersujud. Kemudian bertakbir lagi, lalu beliau bangkit. Kemudian bertakbir kembali, lalu beliau sujud kedua kalinya. Sesudah itu bertakbir, lalu beliau bangkit. ” (H.R. Bukhari dan Muslim)
 
Sujud sahwi dilaksanakan setelah salam apabila kesalahan atau kelupaan dalam salat diketahui setelah salam. Sujud sahwi ini, tidak perlu diawali dengan takbiratul ihram lagi tetapi langsung takbir untuk sujud saja, seperti berikut:
 

  • Takbir untuk sujud.      
  • Sujud sahwi.
  • Duduk iftirasyi.  
  • Sujud kembali.  
  • Duduk tawaruk kemudian salam.

 

Sujud sahwi sesudah salam ini ditutup lagi dengan salam sebagaimana dalam hadis 'lmran bin Husain,
sujud sahwi hadits Imran bin Husain

Artinya: "Kemudian beliau pun shalat satu rakaat (menambah rakaat yang kurang tadi). Lalu beliau salam. Setelah itu beliau melakukan sujud sahwi dengan dua kali sujud. Kemudian beliau salam lagi. ” (H.R. Muslim)

Sujud sahwi sesudah salam tidak perlu diawali dengan takbiratul ihram, cukup dengan takbir untuk sujud saja. Pendapat ini adalah pendapat mayoritas ulama.

Ibnu Hajar al-Asqalani berkata, ”Para ulama berselisih pendapat mengenai sujud sahwi sesudah salam apakah disyaratkan takbiratul ihram ataukah cukup dengan È›akbir untuk sujud.

Mayoritas ulama mengatakan cukup dengan takbir untuk sujud. Inilah pendapat yang nampak kuat dari berbagai dalil.
 
Jadi cukup ketika melakukan sujud sahwi, bertakbir untuk sujud pertama, lalu sujud. Kemudian, bertakbir Iagi untuk bangkit dari sujud pertama dan duduk sebagaimana duduk antara dua sujud (duduk iftirasy). Setelah itu bertakbir dan sujud kembali. Lalu bertakbir kembali, kemudian duduk tawaruk. Setelah itu salam.
 

3. Lafadz Sujud Sahwi

Sebagian ulama menganjurkan doa ini ketika sujud sahwi,

sujud sahwi lafadz

Demikian pembahasan tentang sujud sahwi, jika anda masih belum faham betul maka sebaiknya ngaji ke orang yang lebih paham akan fiqih yang berkaitan dengan tata cara shalat dengan sujud sahwi.

 

 

 

 

 

 


Komentar baru tidak diizinkan.*

Lebih baru Lebih lama