Adapun cara cara dalam melaksanakan pembinaan terhadap aspek-aspek dari makna : Pangestu adalah satu dimaksud, minimal penanggulangan terhadap hal-hal yang dapat merongrong persatuan dan kesatuan Pangestu, maksimal meningkatkan segala upaya dalam memperkokoh dan mengembangkannya.
Persatuan Pangestu lebih ditujukan kepada para anggotanya agar terbina kehidupan yang guyub dan rukun dalam sama-sama menyiswa kepada Sang Guru Sejati dan melaksanakan semua perintah-perintah-Nya.
Sedangkan kesatuan Pangestu lebih ditujukan kepada :
1. Kesatuan dalam sumber Pepadang, bahwa Pangestu hanya mengenal dan mempunyai Satu Sumber Pepadang, ialah Sabda-sabda Sukma Sejati yang telah dicandikan dalam pustaka-pustaka suci sabda Pratama, Sasangka Jati dan Sabda Khusus yang diturunkan dengan perantara R. Soenarto Mertowardojo
2. Kesatuan gerak perjuangan Pangestu dalam mencapai cita-citanya.
Selain itu Pangestu juga berasaskan Pancasila Negara R.I. dan bersifat kejiwaan, mandiri, serta terbuka untuk umum.
1. Sejarah Berdirinya Pangestu
Lahirnya Paguyuban Ngesti Tunggal bermula dari kota Solo yang pada waktu itu masih dikuasai oleh kolonial Belanda dan keadaan pada waktu itu sedang genting-gentingnya. Larangan dari pihak Belanda untuk berkumpul dan berkelompok lebih dari lima orang diperkeras.
Pada hari Jum’at Pon tanggal 20 Mei 1949 pukul 04.30 sore,[4] Pak Narto (sebutan dari Raden Soenarto Mertowardojo) secara diam-diam
[4] Rahardjo, Riwayat Hidup Bapak Paranpara Pangestu R. Soenarto Mertowardojo, Cetakan 4, (Jakarta : Paguyuban Ngesti Tunggal, 1994), p. 103
Kembali ke bagian 1
Lanjut ke bagian 3
Persatuan Pangestu lebih ditujukan kepada para anggotanya agar terbina kehidupan yang guyub dan rukun dalam sama-sama menyiswa kepada Sang Guru Sejati dan melaksanakan semua perintah-perintah-Nya.
Sedangkan kesatuan Pangestu lebih ditujukan kepada :
1. Kesatuan dalam sumber Pepadang, bahwa Pangestu hanya mengenal dan mempunyai Satu Sumber Pepadang, ialah Sabda-sabda Sukma Sejati yang telah dicandikan dalam pustaka-pustaka suci sabda Pratama, Sasangka Jati dan Sabda Khusus yang diturunkan dengan perantara R. Soenarto Mertowardojo
2. Kesatuan gerak perjuangan Pangestu dalam mencapai cita-citanya.
Selain itu Pangestu juga berasaskan Pancasila Negara R.I. dan bersifat kejiwaan, mandiri, serta terbuka untuk umum.
1. Sejarah Berdirinya Pangestu
Lahirnya Paguyuban Ngesti Tunggal bermula dari kota Solo yang pada waktu itu masih dikuasai oleh kolonial Belanda dan keadaan pada waktu itu sedang genting-gentingnya. Larangan dari pihak Belanda untuk berkumpul dan berkelompok lebih dari lima orang diperkeras.
Pada hari Jum’at Pon tanggal 20 Mei 1949 pukul 04.30 sore,[4] Pak Narto (sebutan dari Raden Soenarto Mertowardojo) secara diam-diam
[4] Rahardjo, Riwayat Hidup Bapak Paranpara Pangestu R. Soenarto Mertowardojo, Cetakan 4, (Jakarta : Paguyuban Ngesti Tunggal, 1994), p. 103
Kembali ke bagian 1
Lanjut ke bagian 3