Manusia tidak begitu saja di lahirkan ke dunia oleh Tuhan yang maha Kuasa, manusia di bekali alat yang super canggih yang di tanam di dalam diri manusia, meskipun terkadang terdapat orang yang menyadari akan hal itu. Sehingga orang tersebut sering mengeluh dalam menghadapi tantangan kehidupan di dunia ini. Padahal sesunguhnya manusia dapat mengendalikan apapun yang ada di bumi jika menggunakan semua potensi yang ada di dalam dirinya.
Terdapat pepatah tentang betap hebatnya potensi manusia, “emaspun dapat di buat oleh manusia jika manusia mengerahkan segenap potensinya”. Itu belum seberapa untuk menggambarkan betapa besar dan betapa dahsyatnya potensi manusia.
Lantas apa kaitannya dengan pendidikan? Pertanyaan ini akan muncul karena manusia yang hebat potensinya kenapa musti memerlukan pendidikan. Potensi adalah sesuatu kekuatan yang mana tidak akan bermanfaat jika tanpa pengarahan ke arah yang tepat.
Karena potensi adalah energi luar biasa yang dapat merusak tempatnya jika tidak di olah dengan baik. Nah oleh karenanya pendidikan di jadikan sebagai pengarah dari potensi tersebut, serta menajamkan pisau potensi tersebut.
Survei kecil-kecilan yang telah di lakukan di kalangan bawah menunjukkan bahwa rasa antusias terhadap pendidikan sangat minim, mereka melewati fase pendidikan dengan ala kadarnya dan tidak betul-betul serius dalm berpendidikan. Mereka lebih suka pendidikan seadanya dan cepat kerja, padahal pekerjaan yang menghasilkan penghasilan yang tinggi memerlukan pendidikan yang baik.
Jika kita memperhatikan apapun yang di lakukan manusia dari ujung timur sampai ujung barat akan selalu memerlukan pendidikan. Karena di dalam pendidikan manusia akan memperoleh pengetahuan dalam melakukan kegiatan dalam kehidupan.
Suatu misal seseorang akan melakukan penggalian tanah tapi ia tidak mengetahui apa yang di perlukan dalam menggali tanah maka proses penggalian tanah akan lama dan bahkan terjadi kesalahan dan menyebabkan kerugian pada diri manusia tersebut.
Jadi, pendidikan adalah kunci dari segala permasalahan dan hilangnya permasalahan dan itu adalah jalan mulus untuk menuju kebahagiaan.
Belakangan ini tatacara dalam dunia pendidikan tergeser dengan pendidikan online. Namun jangan sampai prioritas pendidikan juga turut tergeser. Karena dalam masa yang akan datang akan sangat selektif dalam pemilihan angkatan kerja.
Mungkin sekarang masih bisa mengandalkan "orang dalam" ketika melamar suatu pekerjaan. Namun di masa depan itu akan tiada, akan lebih profesional dan mengedepankan kemampuan atau kapabilitas yang dimiliki.