A. Dari segi perkembangan sanadnya
1. Hadits muttasil
Adalah hadits yang di dengar oleh masing-masing rawinya dari rawi yang di atasnya sampai kepada ujung sanadnya,baik hadits marfu’ maupun hadits mauquf.
2. Hadits munqati
Adalah hadits yang tidak bersambung sanadnya,baik yang sandarkan kepada Rosululloh SAW. Maupun yang lain.
B. Hadits shahih dan permasalahannya
Hadits shahih adalah :
الØديث الصØÙŠØ Ù‡ÙˆØ§Ù„Øديث الِدي اتصل سنده بنقل العدل الضابط عن العدل الضابط الى منتهاه ولا يكون شادا ولا معللا
Artinya:” Hadits shahih adalah hadits yang bersambung sanadnya, yang di riwayatkan oleh rawi yang adil dan zabit dari rawi lain yang juga adil dan zobit sampai akhir sanad, dan hadits itu tidak janggal serta tidak mengandung cacat/illat”.
Macam – macam hadits shahih
hadits shahih di bagi manjadi dua, yaitu:
1. Hadits shahih lidzatih
Adalah hadits shahih yang memenuhi secara lengkap syarat-syarat hadits shahih.
2. Hadits shahih li ghairih
Adalah hadits yang di bawah tingkatan shahih dan menjadi shahih karena di perkuat oleh hadits-hadits yang lain. Apabila hadits yang memperkuat tidak ada,maka hadits tersebut hanya berada tingkatan hadits hasan. Hadits shahih li ghairih hakekatnya adalah hadits hasan lidzatih(hadits hasan karena dirinya sendiri).
C. Hadits hasan dan pembagiannya
Pada mulanya hadits terbagi kepada hadits shahih dan dhaif,karena terdapat hafalan perawi yang kualitas hafalannya di bawah perawi yang shahih,akan tetapi di atas perawi yang dhaif.maka dari situlah muncul istilah hadits hasan.
Pengertian
Hasan dari kata hasuna, yahsunu,yang menurut bahasa berarti “sesuatu yang di inginkan dan menjadi kecenderungan jiwa atau nafsu”.
Syarat-syarat hadits hasan menurut Al-Asqalani ialah:
- Para perawinya adil.
- Ke-dhabith-annya perawi di bawah perawi hadits shahih.
- Sanad-sanadnya bersambung.
- Tidak terdapat kejanggalan atau syadz.
- tidak mengandung illat.
Para ulama hadits membagi hadits hasan menjadi dua bagian:
1. Hasan lidzatih
Adalah hadits yang memenuhi lima persyaratan sesuai definisi Al-Asqalani.
2. Hasan li ghairih
A. Hadits dhaif
Menurut bahasa berarti lemah.sedangkan secara istilah hadits yang lemah, yang sakit, atau yang tidak kuat sandarannya.
Hadits dhaif di bagi menjadi 5 macam:
1. Dhaif dari sudut sandaran matannya.
Terdapat 3 bagian:
- Marfu’.
- Mauquf.
- Maqthu.
2. Dhaif dari sudut matannya.
3. Dhaif dari sudut sanad atau matannya secara bergantian.
4. Dhaif dari sudut sanad atau matannya secara bersama-sama.
Dhaif dari sudut persambungan sanadnya.***
Ke bagian 10