Zaman Instan, Berfikirpun jadi Instan

Sedikit baca banyak bicara. Ini seperti "wabah" yang terus bergerak menjangkiti kebanyakan manusia. Terlebih jika keengganan untuk berfikir dengan akal sehat dan malah mengedepankan ego serta subjektivitas.


 

Zaman internetisme mempengaruhi dalam berfikir, kemampuan menganalisa yang berujung mempengaruhi kemampuan membuat kesimpulan. Ibarat makanan yang tidak diolah dengan matang dan keburu dimakan. Sehingga yang terjadi adalah sakit perut, sakit kepala dan bisajadi sakit seluruh tubuh.

Informasi, layaknya bahan makanan yang akan kita makan. Kita harus pilih dan pilah, mana yang baik dan mana yang kurang baik. Setelah itu dimasak secara urut dan tidak lompat- lompat. Dicuci dulu, dikupas, dirajang, direbus atau di apakan saja supaya benar2 matang dan layak atau dapat dimakan. Cara masak itupun harus kita sesuaikan dengan keadaan metabolisme tubuh kita. Misalnya tubuh kita tidak mau terlalu pedas atau terlalu asin. Maka sebaiknya jangan masak terlalu asin ataupun terlalu pedas.

Jika mendengar informasi, alangkah baiknya tidak langsung mengambil kesimpulan. Kita harus cuci dulu dengan akal sehat, kita kupas dulu dengan logika berfikir realistis, kita rajang dengan pisau intelektualitas dan kita rebus dalam satu wadah dengan bahan2 informasi yang lain. Maka akan siap kita masukkan kedalam perut fikiran kita, alhasil berak output kesimpulanpun tidak berbau dan mengganggu orang lain.

Inilah zaman akhir, kebanyakan orang sudah malas berfikir, apalagi menganalisa. Maunya serba cepat, hingga akhirnya lompat2.

Mudah2an kita semua selalu sadar dan terhindar dari kebiasaan express zaman ini.

Sungguh luar biasa efek dari kemajuan teknologi hingga tahun 2022 ini yang semuanya hampir bisa di jangkau secara instan dan tidak adanya batasan ruang dan waktu. Bagaimana tidak, kita bisa mengetahui apa saja yng terjadi di tempat yang sangat jauh dari kita hanya dengan menggunakan HP (android).

Dua dekade lalu mungkin tidak ada yang memikirkan atau mengira akan terjadi kemajuan seperti apa, dahulu kala tidak ada android, youtuber tidak se-Viral sekarang ini, Komunikasi hanya dengan Telpon atau SMS saja. tidak ada yang namanya Tik-tok, tidak ada shopee dan masih semi manual.

Sekarang ini sekolah saja Online, daring, bahkan ada orang tua yang enggan menyekolahkan anaknya karena hanya melalui Online dan orang tuanya yang turut mengerjakan tugas- tugas sekolah. Pergeseran dalam dunia pendidikan bergerak perlahan, oleh karena itu Kita harus ekstra hati- hati memilih lembaga pendidikan yang terbaik untuk anak- anak Kita.

Komentar baru tidak diizinkan.*

Lebih baru Lebih lama