Ketika manusia lahir ke dunia ia berwujud bayi dan belum tahu menahu tentang hal-hal yang ada di dunia, namun Tuhan tidak begitu saja membuatnya lahir kedunia,namun membekalinya dengan akal dan fikiran, oleh karenanya sang manusia yang masih bayi tersebut perlahan mulai belajar mengenali Ibu, bapak, lingkungan sekitar, lambat laun ia mengerti bahasa, tatacara makan, adab sopan santun dsb. Itu merupakan tahap awal dari proses manusia untuk belajar, karena semakin bertambah usia manusia maka tantangan masalah kehidupan semakin pelik, maka manusia yang baik adalah yang selalu belajar dan belajar apa saja yang belum di ketahuinya dengan tujuan agar terwujud kehidupan lebih baik dan lebih bahagia.
Manusia adalah makhluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, master piece ciptaanNya dengan daya pikir yang luar biasa, karena hanya dengan kekuatan daya pikir manusia mampu menjelajahi alam semesta ini. Saking begitu dahsyatnya kekuatan akal manusia maka Tuhan sering menanyakan “apakah kamu tidak berfikir?” dengan demikian menunjukkan bahwa manusia di beri senjata yang sangat ampuh untuk exsplorasi bumi dan alam semesta ini.
Dan kemampuan yang optimal dari akal fikiran akan sangat menunjang dalam proses belajar. tidak hanya dalam lingkup akademis saja, belajar bisa di terapkan dalam berbagai macam sendi kehidupan, apapun dan siapapun dapat menjadi guru bagi proses belajar manusia. Jadi tempat belajar tidak hanya di universitas, perguruan tinggi dsb. tapi di manapun manusia bisa melakukan belajar. Semakin maksimal penggunaan akal maka akan semakin mudah dalam melakukan belajar dimanapun dan kapanpun.
Jarum terus berjalan, hari terus berganti tahunpun berlalu tanpa bisa di hentikan, perubahan terus terjadi, yang kecil menjadi besar, yang muda menjadi dewasa akhirnya menua dan mati. Sementara di sisi lain terdapat kelahiran bayi, begitu seterusnya. Setiap saat perubahan terus terjadi, namun satu hal yang harus tidak berubah adalah belajar.
Dengan banyak belajar maka kita akan dapat memandang segala macam masalah dengan berbagai macam sudut pandang, semakin kita mengerti dan mempelajari suatu masalah dari banyak arah maka kita akan dapat menyelesaikan masalah tersebut dengan dampak yang sangat minimal.
Terdapat sebuah statemen dari Ali bin Abi Thalib “Jika ingin exist dalam pergaulan dunia maka kuasailah ilmu”
Tetap semangat dalam belajar.