Kontroversi Permainan CoC yang disinyalir mempunyai dampak negatif bermain game terhadap psikologi anak.
Game Online Sedang Marak
Belakangan ini tren game strategy semakin kuat terlebih setelah munculnya game online strategy CoC (Clash of Clan). Bukti tren banyak terdapat di medsos yang banyak melakukan postingan dengan screenshoot CoC, bahkan sampai ada forum yang khusus untuk jual beli akun game online yang sekarang banyak di gemari anak-anak, remaja hingga dewasa.
Adegan yang Kekejaman di dalam Game
Gamer tentunya tahu seperti apa game CoC itu, yang selalu menampilkan kekejaman kepada pihak lain, imperial kepada group lain, menyerang, membunuh kemudian merampas harta yang di miliki pihak yang diserang tersebut.
Memang ini hanya virtual dan hanya permainan, namun tentu sedikit banyak akan mempunyai mempunyai dampak negatif bermain game terhadap pola pikir dari pemain game tersebut, karena hampir setiap hari memainkan game strategi tersebut.
Namun anehnya bukan tentang pengaruh pola pikir, pengaruh psikologi dan juga pengaruh mental sang pemilik akun CoC, melainkan bentuk bangunannya yang di persoalkan, kemiripan model bangunan dengan bangunan sakral salah satu agama.
Padahal ada yang lebih penting jika untuk di ributkan, yaitu pengaruh game strategi CoC secara keseluruhan terhadap personal yang memainkannya dalam jangka waktu yang lama.
Mungkin perlu penelitian yang cukup lama untuk membuktikan tentang kemungkinan adanya pengaruh negatif yang di timbulkan dari permainan strategi yang sedang tren tersebut.
Alangkah baiknya untuk tidak memainkan game yang bergenre kekejaman, karena menurut pengamatan saya, anak yang sering memainkan game bergenre kekejaman akan cenderung pendiam namun agresif. Tentu hal ini tidak diinginkan oleh Kita sebagai orang tua yang menginginkan anak berakhlak mulia dan berlaku sholeh.
Tahun 2022 ini game baru yang bergenre kekejaman semakin banyak beredar di internet, hal itu harus kita sadari dan kita antisipasi supaya game yang berpotensi mempunyai dampak negatif bermain game bisa kita minimalkan.
Kita berkerja dan membuat aneka macam usaha agar mendapatkan uang untuk membiayai pendidikan anak supaya menjadi anak yang berbudi luhur dan berakhlak baik. Jangan karena kita lengah sehingga menjadikan penyesalan di kemudian hari.