Hampir semua orang di dunia ini menginginkan kekayaan, akan tetapi mempunyai metode serta cara yang berbeda-beda antara satu dengan yang lainnya, dari yang rasional hingga yang tidak rasional, dari yang mudah hingga yang sulit.
Terlepas dari itu semua pada saat kita sedang menilai seseorang dari hartanya itu membuat orang lain mengira kepada kita bahwa kita adalah matere atau dengan kata sederhana orang lain menganggap kita mata duitan, atau menilai orang lain dengan hartanya saja.
Ada baiknya sebelum berpendapat, untuk mengambil jarak dan sudut yang tepat agar penilaian yang nantinya di berikan akan menjadi objektif dan tidak berdasar dengan penilaian yang dari luar saja.
Mari kita perhatikan bersama-sama, orang yang memiliki sesuatu, entah itu mobil, rumah, emas ataupun barang yang lainnya, maka orang tersebut akan bekerja dengan maksimal untuk mendapatkan hal tersebut, sehingga tercapainya kepemilikan akan barang yang di inginkan tersebut. Dengan demikian terdapat usaha nyata yang di lakukan oleh orang tersebut. Nah, yang membuat nilai lebih adalah cara yang di gunakan dalam usaha nyata tersebut, semakin baik cara yang di lakukan maka akan semakin baik penialaian yang di dapatkan.
Dengan kata lain, jika menghormati orang lain yang berharta banyak maka yang kita hormati bukanlah hartanya, melainkan usaha nyata yang telah dia lakukan untuk mendapatkan harta tersebut. Karena sebuah usaha nyata tidak tidak semua orang mampu melakukannya, hal tersebut membutuhkan ketekunan, kesabaran dan pemikirang. Dengan demikian orang seperti adalah orang yang mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di dalam dirinya, sehingga iambalan yang di berikan adalah kesejahteraan, termasuk kecukupan harta.
Yang perlu di garis bawahi adalah cara yang di gunakan seseorang untuk mendapatkan harta, semakin baik caranya maka akan semakin baik orang itu di dalam penilaian.
Terlepas dari itu semua pada saat kita sedang menilai seseorang dari hartanya itu membuat orang lain mengira kepada kita bahwa kita adalah matere atau dengan kata sederhana orang lain menganggap kita mata duitan, atau menilai orang lain dengan hartanya saja.
Ada baiknya sebelum berpendapat, untuk mengambil jarak dan sudut yang tepat agar penilaian yang nantinya di berikan akan menjadi objektif dan tidak berdasar dengan penilaian yang dari luar saja.
Mari kita perhatikan bersama-sama, orang yang memiliki sesuatu, entah itu mobil, rumah, emas ataupun barang yang lainnya, maka orang tersebut akan bekerja dengan maksimal untuk mendapatkan hal tersebut, sehingga tercapainya kepemilikan akan barang yang di inginkan tersebut. Dengan demikian terdapat usaha nyata yang di lakukan oleh orang tersebut. Nah, yang membuat nilai lebih adalah cara yang di gunakan dalam usaha nyata tersebut, semakin baik cara yang di lakukan maka akan semakin baik penialaian yang di dapatkan.
Dengan kata lain, jika menghormati orang lain yang berharta banyak maka yang kita hormati bukanlah hartanya, melainkan usaha nyata yang telah dia lakukan untuk mendapatkan harta tersebut. Karena sebuah usaha nyata tidak tidak semua orang mampu melakukannya, hal tersebut membutuhkan ketekunan, kesabaran dan pemikirang. Dengan demikian orang seperti adalah orang yang mengoptimalkan berbagai potensi yang ada di dalam dirinya, sehingga iambalan yang di berikan adalah kesejahteraan, termasuk kecukupan harta.
Yang perlu di garis bawahi adalah cara yang di gunakan seseorang untuk mendapatkan harta, semakin baik caranya maka akan semakin baik orang itu di dalam penilaian.