Peran Orang Tua Dalam Pendidikan Anak

Peran orang tua dalam pendidikan anak sangatlah vital, mengingat yang paling banyak berinteraksi dengan anak adalah orang tua sang anak, terlebih terdapat kecenderungan dan telah banyak di buktikan bahwa anak akan meniru sifat-sifat orang tuanya.

Terlebih pada masa sekarang yang mana persaingan semakin ketat, tingkat populasi penduduk yang cepat namun tiak di barengi dengan adanya lowongan kerja yang memadai maka akan sangat rawan terjadi frustasi sang anak tersebut.peran orang tua dalam pendidikan anak Oleh karena itu peran orang tua dalam pendidikan anak sangat mutlak di perlukan.

Lalu bagaimana dengan keadaan ekonomi yang kurang dari cukup? ini mungkin suatu pertanyaan yang sangat sulit untuk di jawab, mengingat pendidikan itu sendiri tidak terlepas dari kaitan mata-rantai kehidupan, yang mana antara satu selalu berkaitan dengan yang lainnya. Pada bagian ini jelas bahwa tanggung jawab finansial akan kebutuhan anak di masa sekolah atau pendidikan merupakan tanggung jawab orang tua. Jadi jelas orang tua merupakan suplaier "bahan bakar" untuk "motor" dari proses belajar anak.

Terdapat suatu pertanyaan dari seorang anak yang ingin sekolah kepada orang tuanya:

Anak: Ayah, saya ingin sekolah.
Ayah: Gak usah sekolah, ayah gak punya biaya.

Melihat jawaban di atas memang sungguh ironis, karena dengan demikian sang ayah telah menghambat kemungkinan potensi sang anak. Maka dari itu peran orang tua dalam pendidikan anak merupakan sangat di butuhkan.

Kalau berbicara mengenai peran orang tua dalam pendidikan anak, yang mana pada kasus di atas terdapat adanya tak terpenuhinya peran orang tua maka kita juga harus meng-evaluasi apa tujuan atau misi pernikahan itu sendiri.

Terdapat beberapa negara yang mempunyai standar tertentu dalam pemberian ijin untuk menikah bagi penduduknya, dan hal ini terbukti efektif untuk menghindari permasalahan-permasalahan keluarga seperti di atas.

Bahkan salah satu Cencekiawan mengatakan bahwa:

"Pernikahan tanpa adanya persiapan maka akan mencetak ke're'-ke're' baru !"


Pernyataan di atas mungkin akan terlihat keras, akan tetapi jika kita dapat melihat dari berbagai sudut pandang maka akan merasa itu merupakan hal semestinya. Bayangkan, jika seorang pemuda dan pemudi menikah tanpa adanya persiapan! maka ketika ia mempunyai anak ia akan bingung bagaimana mengurus anak dengan baik.

Terdapat satu kasus, cerita dari teman saya:

Seorang pemuda menikah dengan tanpa persiapan, lalu ia punya anak. Di suatu saat anaknya menangis karena meminta susu. Apa yang terjadi? pemuda itu ikut menangis, karena ia tidak ada persiapan finansial sebelum menikah.

Jadi kalau ngomong masalah peran orang tua dalam pendidikan anak maka kita juga harus ngomong masalah pra-pernikahan.

Artikel terkait:
Kata terkait: pendidikan anak pendidikan karakter anak artikel pendidikan anak pendidikan anak usia dini cara mendidik anak artikel pendidikan anak usia dini skripsi pendidikan anak usia dini psikologi pendidikan anak pendidikan anak dalam islam kurikulum pendidikan anak usia dini film pendidikan anak pendidikan anak tk makalah pendidikan anak usia dini paud pendidikan anak usia dini pendidikan anak dalam keluarga peran orang tua dalam pendidikan anak pendidikan anak usia 2 tahun pendidikan anak usia dini paud

Kalau ada uneg-uneg jangan sungkan-sungkan untuk menuliskan di form komentar.

Lebih baru Lebih lama