Janganlah Kamu Meninggalkan Generasi Yang Lemah

Orang terkuat di dunia
Terdapat hal yang sangat penting dalam kehidupan ini adalah survival kehidupan atau yang lebih di kenal dengan keberlangsungan sistem kehidupan, karena tanpa adanya keberlangsungan ini maka tidak akan ada generasi tidak akan ada peradaban.

Mari kita perhatikan, kita terlahir kedunia dalam keadaan bayi kecil dan tak berdaya kecuali menangis..lambat laun menginjak remaja, dewasa dan tua kemudian tak terasa, tiba-tiba kita sudah tua dan kembali lemah seperti bayi lagi. Akan tetapi disisi lain kita mempunyai anak yang juga mengalami hal serupa namun pada fase yang berbeda, artinya di saat kita mendekati finish maka akan ada anak kita yang start, begitulah seterusnya tanpa kita tahu persis kapan ujungnya.

Janganlah Kamu Meninggalkan Generasi Yang Lemah


Mungkin terlalu jauh jika berbicara masalah perkembangan generasi, baik yang jauh ke belakang maupun yang jauh kedepan masanya. Akan tetapi tidak bisa di pungkiri lagi jika generasi yang sekarang dalam keadaan baik/maju pasti itu di awali dari puluhan, ratusan bahkan ribuan tahun yang lalu sebagai cikal bakal generasi tersebut. Artinya apa? apapun yang kita lakukan sekarang ini, detik ini pasti sedikit banyak akan mempengaruhi maju tidaknya generasi setelah kita/penerus kita.

Ingatkah dengan terminologi "Dibalik suami yang hebat pasti terdapat istri yang hebat" atau "Di belakang anak yang hebat pasti ada orang tua yang hebat" Terminologi tersebut cukup untuk menggambarkan betapa eratnya kaitan antara apa yang di lakukan oleh nenek moyang kita dengan tingkat kebudayaan kita sekarang ini, dan juga tentunya apasaja yang kita lakukan hari ini tenntunya akan berpengaruh bagi maju tidaknya generasi setelah kita.

Jadi, membangun sebuah generasi bukan hanya dengan pernikahan, perkawinan dan mempunyai anak sebanyaknya. akan tetapi lebih dari itu, terdapat suatau esensi yang luar biasa penting yang menentukan kemajuan sebuah peradaban dari suatu generasi.

Peradaban bagaikan sebuah bola salju yang masing-masing dari kita mendapat bagian untuk memutar bola salju tersebut, semakin cepat dan efektif kita dalam memutar bola salju tersebut maka akan semakin pesat perkembangan peradaban generasi kita.

Banyak kasus terjadi, seorang bapak tidak mampu menyekolahkan anak, tidak mampu memberikan makanan yang cukup bernutrisi, akan tetapi berani mempunyai banyak anak. Lalu sebenarnya apa alasan mereka mempunyai banyak anak? apa  hanya karena faktor biologis saja?! Kalau sudah demikian maka siapa sebenarnya yang egois dan individualis?

Mungkin sebaiknya kita mengevaluasi paradigma kita terhadap apa sebenarnya tujuan kita dalam regenerasi, sehingga terbangun generasi yang maju yang cerdas otaknya, kuat badannya dan luhur pekertinya.

Kalau ada uneg-uneg jangan sungkan-sungkan untuk menuliskan di form komentar.

Lebih baru Lebih lama