Piala Duniaku-kah ?
Even akbar bergengsi 4 tahunan menggema di setiap sudut penjuru dunia, membuat sudut-sudut desa dan kota ramai terpasang layar lebar untuk nonton bareng. Dari kutub utara sampai kutub selatan, dari anak kecil sampai kakek-kakek turut menyemarakkan Piala Dunia ini. Tidak hanya game sepak bola yang di gemari anak-anak, tapi live show sepak bola juga di minati.
Indonesia adalah "pecandu" even-even sepak bola, terlebih pada saat acara tanding kelincahan memainkan "si kulit bundar" terbesar dunia ini. Di desa-desa, di kota-kota nonton bareng adalah kewajiban bagi para penggemar sepak bola.
Meskipun seringkali mereka kebingungan menentukan tim dari negara mana yang harus di dukung,
Adakalanya mereka berdasar pada keren tidaknya para pemainnya "nah ini dia jagoanku ganteng-ganteng". bahkan hingga berburu kaos dari jagoan yang di idolakannya.
Sampai ada yang menjagokan tim suatu negara dengan di kaitkan sejarah bangsa dengan beragam versi sesukannya.
Tapi disitulah letak ke-asyik-kan nonton bareng yang dapat di jadikan obat pelipur sementara atas ketidak mampuan untuk dapat ikut serta dalam gelegar ke-riang-an karena mampu membuat negara lain memperhitungkan kemampuan Indonesia.
Ada 3 faktor penting yang perlu untuk di perhatikan agar kita mampu bersaing:
- Faktor fisik kita yang tidak kita bangun.
- Cara berfikir kita yang emosional.
- Manajemen yang kacau.
Hanya ada satu pilihan, kita harus benahi. belum terlambat dan tidak akan pernah terlambat. karena kalaupun kita tidak ikut menikmati hasilnya, setidaknya anak cucu kita berkehidupan lebih baik.
Dengan kerjasama berbagai pihak kita akan dapat membangun bangsa ini, maka cita-cita bangsa Indonesia akan tercapai, kita belum terlambat dan tak akan pernah terlambat, kita punya kesempatan, sangat lebar dan peluang kita sangat lebar.
Yakinlah Indonesia akan bangkit, Indonesia akan memimpin dunia, Indonesia akan Jaya.
MAJULAH INDONESIAKU !!!